Aku,kamu dan rasa

Meja-meja itu sudah tertata rapi tepat di halaman depan
Tak lupa juga kusiapkan vas bunga di tengah meja itu
Engkau pun datang menggunakan vespa orange milikmu

Segera kusiapkan kursi agar kau duduk dengan nyaman
lalu duduklah engkau beserta semerbak bau parfum vanilla favoritmu

Kata-kata kita bersenandung mesra dengan angin sore itu
Tawa kita bergejolak seirama dengan kepakan sayap burung-burung yang hendak pulang ke sarangnya

Pembicaraan kita berlalu-lalang seperti bus kota yang mengitari kota
Tak terasa jam sudah berdentang 6 kali
Matahari-pun mulai bersembunyi dari takhtanya

Aku pun sadar kita tak bisa selalu bercerita
Sudah saatnya kepastian diungkapkan
Pedih benar!

Sudah kita akhiri saja kasih kita
Aku, kamu, dan rasa tak akan bisa bersatu
Engkau-pun terdiam,waktu pun tiba-tiba berhenti

Tanpa pamit atau kecup
Tanpa kata atau senyum
Engkau pulang, begitu juga dengan bau parfum-mu yang tersapu bau senja

Jadi begini, hanya aku dan senja
Menatap langit yang kian membiru
Aku sendiri lagi dan tenggelam dalam senyap malam

richardapatis

Leave a comment